DOGIYAI - Pasca terjadi penembakan terhadap seorang pemuda yang bernama Yosua Keiya (21) di Kampung Obayo Distrik Kamuu Utara, Dogiyai, Papua Tengah, pada tanggal 13 Juni 2023 lalu.
Sebagai bentuk protes dari Pihak keluarga korban, mereka melakukan serangan terhadap pelaku (satuan Brimob) namun satuan Brimob yang adalah pelaku utama dalam kasus ini berhasil melarikan diri ke arah Deiyai setelah menembak mati korban atas nama Yosua Keiya di Kampung Obayo sekitar pukul 10:15 wit.
Laporan yang diterima awak media ini dilapangan, pihak korban bergegas ke arah Mowane (jantung kota Dogiyai) untuk melaporkan hal tersebut kepada Pihak yang berwajib (pihak kepolisian) namun dari pihak kepolisian menilai pihak korban sedang melakukan serangan terhadap pihak keamanan akhirnya pihak korban paksa dibubarkan dengan tembakan senjata.
Selain itu, sebagai bentuk lampiaskan amarah mereka, mereka terus melakukan perlawanan terhadap aparat gabungan yang saat itu sedang melindungi pelaku menembak mati Yosua Keiya, pihak korban diduga membakar Kios warga yang adalah tempat berlindung bagi pelaku.
Dalam insiden tersebut, Fredy Pekei dan Stepanus Pigome menjadi korban diujung moncong senjata api milik Polisi Polres Dogiyai saat melakukan serangan terhadap pelaku di Mowanemani.
Menanggapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Laurenzus Kadepa menyatakan, seperti yang dihimpun melalui media Pembaruanpapua.com meminta, polda Papua harus mengusut tuntas pelaku penembak terhadap warga sipil di kampung Obayo Distrik Kamuu Utara.
"aparat keamanan harusnya tahu Hukum dan pendekatan Humanis dengan warganya kemudian harus tau aturan penggunaan senjata, dengan demikian aparat bisa proses hukum terhadap pelaku yang melawan hukum", pintahnya.